Gerakan Masyarakat Revolusioner (GEMAR) Gelar Aksi Damai Tuntut Pemerintah Memantau International Replubican Intitute (IRI)
JAKARTA|| Pilarparlemen.id
Gerakan Masyarakat Revolusioner (GEMAR) menggelar aksi damai di Monas Barat Daya, aksi tersebut di ikuti oleh masyarakat yang berjumlah kurang lebih 40 orang. Indikasi adanya dugaan terkait campur tangan asing menjadikan janggal di lingkungan masyarakat, walaupun hal itu sudah menjadi sejarah sejak tahun 1966-1999 paska pilpres di era Abdurahman Wahid dan Megawati, pihak asing juga selalu ikut mencampuri urusan pemilu yang ada Indonesia dengan membawa kepentingan-kepentingan mereka.
Menurut korlap aksi dari Gerakan Masyarakat Revolusioner (GEMAR), Aprilianus Agung, ia mengatakan bahwa hal itu menjadi sangat riskan dalam proses pergantian kepemimpinan yang ada di Indonesia. Dapat dikatakan bahwa hal tersebut dapat menciderai proses demokrasi yang ada di Indonesia, karena terlalu banyak intervensi dari pihak asing.
"Adapun itu, adanya temuan dari hasil kajian kami yang mana International Republican Institute (IRI) telah dan akan menjalankan aktivitas mengenai proses pemilu nanti dengan kegiatan-kegiatan yang mereka inisiasi. Hal tersebut diduga adanya start kampanye yang dilakukan oleh International Republican Institute (IRI) yang beroperasi di Indonesia. Kami menduga itu merupakan bentuk pelanggaran kode etik dalam proses pemilu 2024 yang mana penetapan calon pemimpin di Indonesia sendiri masih belum diumumkan. Kami mengecam keras kepada pemangku kebijakan untuk dapat menghentikan International Republican Institute (IRI) beroperasi di Indonesia", ujar Mustakim anggota (GEMAR)
Selanjutnya, Aprilianus selaku korlap aksi mengingatkan pada pemerintah untuk dapat memantau segala aktivitas International Republican Institute (IRI) dalam menjaga kestabilan politik di Indonesia. Karena perlu adanya pengawasan dari pihak pemerintah maupun masyarakat dalam mengawasi segala aktivitas yang berbau Pemilu 2024, dan pemerintah harus bisa mengkonsolidasikan seluruh elemen masyarakat untuk dapat terlibat dalam proses pemilu 2024 dan menciptakan meaningfull paticipation
"Bahwa aksi yang pertama mereka gelar bukanlah yang terakhir, namun hal tersebut merupakan bentuk percikan awal dalam mengawal proses pemilu 2024. Adapun itu, Aksi selanjutnya akan membawakan masa yang lebih banyak dan menciptakan gelombang yang lebih besar dalam proses pengawalan isu yang mereka temui", tutupnya.
[ Rei [ E [ Red ]
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow