Jelang 5TH Mtilateral Naval Exercise Komando 2025, TNI AL Gelar Final Planning Conference
Jalesveva Jayamahe
JAKARTA,-- Menjelang perhelatan 5TH Multilateral Naval Exercise Komodo 2025 (MNEK 2025), TNI AL menggelar Final Planning Conference (FPC) selama dua hari pada 8 hingga 9 Januari 2025 bertempat di Hotel Prama Sanur Beach, Denpasar, Bali. Kegiatan ini merupakan rangkaian persiapan tahap akhir sebelum pelaksanaan latihan dimulai.
Tahapan akhir ini dipimpin oleh Asisten Operasi Kasal Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan yang diwakili oleh Kadisoplatal Laksma TNI Haris Bima Bayuseto dengan dihadiri oleh delegasi dari puluhan negara peserta latihan. Rabu (8/1).
Rangkaian tahap akhir ini memiliki banyak fungsi yang bertujuan untuk mengetahui konfirmasi akhir dan masukan dari para delegasi negara peserta dalam rangka finalisasi persiapan pelaksanaan 5th MNEK 2025. Selain itu, para peserta dapat memperoleh gambaran besar dan pemahaman yang sama saat pelaksanaan latihan digelar. FPC ini juga membahas seputar prosedur yang akan dipedomani oleh setiap negara partisipan.
Dengan mengangkat tema "Maritime Partnership for Peace and Stability" gelaran latihan ini akan berfokus pada penanggulangan bencana serta dan bantuan kemanusiaan atau Humanitarian Asisstance/Disaster Relief (HA/DR), serta ancaman bersama aspek maritim atau yang bersifat nonwar-fighting, yang merupakan aktualisasi tugas pokok TNI AL di bidang Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Pelaksanaan 5th Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) di Bali akan melibatkan 58 negara dimana hingga kini sudah 38 negara yang telah mengkonfirmasi untuk berpartisipasi dengan jumlah total Alutsista asing yang terlibat sebanyak 21 kapal perang, 5 heli, dan 3 MPA. Sementara TNI AL mengerahkan 17 KRI.
Dalam sambutan Asops Kasal yang dibacakan oleh Kadisopslatal menyebutkan bahwa FPC ini berfungsi untuk menyelesaikan konsep dan urutan kegiatan latihan sehingga diharapkan bahwa pada konferensi ini, TNI AL mendapatkan konfirmasi tentang partisipasi negara, baik kapal perang maupun pesawat udara dan juga jumlah delegasi, serta siapa saja yang akan hadir dalam 5TH MNEK 2025 dan 6TH Internasional Maritime Security Symphosium (IMSS). FPC ini juga berfungsi sebagai pedoman dan pemahaman visi misi terselenggarakannya MNEK 2025 dimana pada latihan ini akan menitikberatkan pada bantuan kemanusiaan dan bencana.
“Latihan non-perang dengan tema “Maritime Partnership For Peace And Stability” ini bertujuan untuk mengajak negara-negara sahabat untuk bekerjasama dalam menangani bantuan kemanusiaan dan bencana, yang akan menjadi fokus utama kami. Kami percaya bahwa latihan adalah salah satu jalan dan landasan penting untuk memperkuat kerjasama dan kolaborasi antara bangsa-bangsa dan Angkatan Laut. Saya yakin bahwa kita semua memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan hubungan ini,” ujar Kadisopslatal.
Saat ini, TNI AL telah merumuskan berbagai kegiatan untuk mewarnai gelaran 5th MNEK 2025 diantaranya Engineering Civic Action Program (ENCAP) yaitu program kemanusiaan dengan membangun fasilitas umum seperti jalan dan tempat ibadah sejak 1 Januari lalu di desa Antiga Kelod, Kabupaten Karangasem, Bali. Selain itu terdapat Medical Civic Action Program (MEDCAP) yaitu program bakti kesehatan kepada masyarakat yang meliputi pemeriksaan kesehatan lengkap, pemeriksaan kesehatan gigi, sunatan massal, donor darah, operasi medis kecil di KRI dr. Wahidin Sudiro Husodo-991 (KRI WSH-991) yang akan sandar di Dermaga Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem pada 17 Februari mendatang.
Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.
Reirisky || Red
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow