Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Gelar Program Sekolah Kebangsaan di SMKN 2 Cikarang Barat 

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Gelar Program Sekolah Kebangsaan di SMKN 2 Cikarang Barat 

Smallest Font
Largest Font

KABUPATEN BEKASI

CIKARANG - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) melalui programnya yaitu Tular Nalar menggelar kegiatan Sekolah Kebangsaan yang bertempatan di SMKN 2 Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Sabtu (20/07/2024). 

Kegiatan Sekolah Kebangsaan dengan tagline #BukanSekedarpaham #GenZbisamilih #FasihDemokrasi ini diikuti oleh para siswa dan siswi dari SMKN 2 Cikarang Barat dan juga terdapat para fasilitator yang berasal dari kalangan akademisi dan tenaga pendidik yang dengan penuh keseriusan untuk dapat menebar kebermanfaatan kepada seluruh peserta yang hadir di dalam agenda ini.

Para fasilitator tersebut yaitu Budi Indaryadi, Sariliana, Ananda Saadatul M, Nurhikmah Wijaya, Kritien Mey Triana, Timatius, Bayu Ahmad, Afdina Hespita, Sasha Sakila, dan Agnesia Puspasari yang membimbing para peserta dalam mengikuti rangkaian kegiatan Sekolah Kebangsaan tersebut. 

Muhammad Handar selaku perwakilan Tular Nalar Pusat menyampaikan terkait tagline #BukanSekedarPaham ini untuk memberikan edukasi terhadap seluruh lapisan masyarakat agar dapat mengasah pola pikir kritis dan dapat memilah-milih informasi sehingga dapat lebih bijak lagi dalam mengontrol informasi yang dapat diterima, terutama dari media sosial.

“Lalu untuk tagline #GenZbisamilih dan #FasihDemokrasi kami menyasar terhadap pemilih pemula yang berusia dari minimal 16 tahun sampai dengan 24 tahun dengan harapan mereka adalah agen-agen digital dan tentunya mendapat manfaat pembekalan dari teman-teman fasilitator sebagai pendamping mereka di Sekolah Kebangsaan kali ini,” kata Handar.

Lalu, Arya Budi Sutopo selaku ketua pelaksana dari Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Mafindo Kabupaten Bekasi mengatakan Sekolah Kebangsaan ini diinisiasi oleh program Mafindo pusat yang sudah berjalan memasuki tahun ke-3. 

“Sekolah Kebangsaan ini memang ditujukan untuk remaja usia 16 sampai dengan 24 tahun dimana termasuk first voters atau pemilih pemula. Dan kita flashback terhadap sensus tahun 2020 yang menyatakan bahwasanya sebanyak 60 persen didominasi oleh para peserta pemilih pemula,” ungkap Arya.

“Dan penting untuk kita dapat mengedukasi dari kawan Tular Nalar untuk para pemilih pemula ini yang kemudian tidak gampang terpapar oleh hoaks. Lalu kemudian mereka dapat berpikir kritis,” tambahnya. 

Selanjutnya, Budi Indaryadi selaku koordinator wilayah Mafindo Bekasi Raya menyampaikan program Tular Nalar ini mempunyai dua kegiatan yaitu Sekolah Kebangsaan yang menyasar terhadap pemilih pemula dan program Akademi Digital Lansia yang menyasar bagi warga-warga yang mendekati usia lanjut. 

“Pemilih pemula disasar karena mereka sangat berkembang dan menjadi magnet pilihan bagi para pemilih sehingga mereka dapat memilih calon pemimpin secara bijak dan tidak terhasuti oleh berita-berita yang tidak benar,” jelas Budi Indaryadi.

“Sementara untuk manula sendiri mereka dianggap sebagai golongan yang terdapat semacam gap teknologi, sehingga mereka tidak dapat membedakan mana berita baik dan hoaks,” tutupnya.

Reirisky || Red

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author

What's Your Reaction?

  • Like
    6
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow