Swasembada Pangan : Polri Targetkan Revolusi Jagung di Satu Juta Hektare Lahan

Swasembada Pangan : Polri Targetkan Revolusi Jagung di Satu Juta Hektare Lahan

Smallest Font
Largest Font

SUBANG – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menunjukkan komitmen penuh dalam mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia.

Melalui program inovatif, Polri menargetkan penanaman satu juta hektare jagung dalam satu tahun, sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan.

Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menegaskan bahwa langkah ini merupakan kontribusi nyata Polri untuk memastikan ketersediaan pangan nasional tetap terjaga. Dalam pelaksanaannya, Polri menargetkan penanaman 300 ribu hektare jagung di kuartal pertama, dengan proyeksi mencapai target satu juta hektare di akhir tahun.

“Harapan kami, hingga kuartal keempat nanti, target satu juta hektare lahan jagung benar-benar bisa tercapai. Ini adalah wujud sinergi kita bersama seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Jenderal Listyo saat acara peninjauan program bersama Menteri Pertanian RI dan pejabat daerah, Selasa (21/1/2025).

Inovasi Petani Tingkatkan Produktivitas Hingga 20 Ton per Hektare

Kapolri juga mengapresiasi berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh petani di berbagai daerah. Salah satu contoh inspiratif datang dari petani di Jawa Timur, yang berhasil meningkatkan produktivitas jagung untuk benih hingga 18-20 ton per hektare. Angka ini jauh melampaui rata-rata nasional yang hanya sekitar 5 ton per hektare.

“Ini menunjukkan bahwa kreativitas dan teknologi pertanian bisa membawa hasil luar biasa. Kami berharap inovasi ini dapat diadopsi di daerah lain agar hasil panen semakin meningkat,” tambahnya.

Mendukung Ekosistem Pangan Lokal dan Meningkatkan Ekonomi Desa

Selain meningkatkan produksi, program ini juga difokuskan untuk mendukung ekosistem pangan lokal. Jagung yang dihasilkan tidak hanya menjadi sumber pangan utama, tetapi juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak, seperti ayam, bebek, hingga sapi. Polri percaya bahwa langkah ini akan menciptakan siklus ekonomi berkelanjutan di tingkat pedesaan.

Sebagai contoh, di Kalimantan Barat, telah dimulai pembangunan pabrik penyerapan hasil panen jagung yang diharapkan mampu meningkatkan perputaran ekonomi desa secara signifikan.

Menurut Kapolri, dengan adanya pabrik tersebut, pendapatan desa dapat meningkat dari sebelumnya hanya Rp1 miliar per tahun menjadi Rp8-10 miliar.

Selaras dengan Arahan Presiden untuk Kesejahteraan Masyarakat

Program penanaman jagung ini juga sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia yang menekankan pentingnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Kapolri mengungkapkan apresiasinya kepada jajaran Polri yang bekerja sama dengan kelompok tani dan masyarakat setempat dalam merealisasikan program ini.

“Kami terus mendorong kreativitas dan inovasi di setiap daerah agar program ini dapat berjalan maksimal. Selamat bekerja untuk seluruh jajaran, mari kita optimalkan program penanaman jagung ini demi kedaulatan pangan nasional,” tutup Jenderal Listyo.

Dampak Positif untuk Ketahanan Pangan dan Ekonomi Nasional

Dengan keberhasilan program ini, Polri optimis dapat memberikan dampak positif tidak hanya pada ketahanan pangan, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Langkah strategis ini membuktikan bahwa Polri mampu menjadi motor penggerak pembangunan di sektor pangan dan pedesaan.

Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sektor lain untuk berkolaborasi demi terwujudnya Indonesia yang lebih mandiri secara ekonomi dan pangan.

(Red)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Reirisky Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow