TNI AL Berhasil Bongkar Lebih dari Separuh Pagar Laut Ilegal di Tangerang: Bebaskan Akses Nelayan

TNI AL Berhasil Bongkar Lebih dari Separuh Pagar Laut Ilegal di Tangerang: Bebaskan Akses Nelayan

Smallest Font
Largest Font

JAKARTA - TNI Angkatan Laut (TNI AL) melalui Lantamal III Jakarta, bersama instansi maritim dan masyarakat nelayan, terus menunjukkan komitmennya dalam membantu nelayan Indonesia. Hingga hari ini, Minggu (26/01). tim gabungan berhasil membongkar 15,5 kilometer pagar laut ilegal di perairan Tangerang, dari total panjang 30,16 kilometer.

Operasi yang diinisiasi sejak 18 Januari 2025 ini merupakan upaya nyata TNI AL dalam mendukung kesejahteraan nelayan.

Pagar laut yang terbuat dari bambu besar dan berlapis ini telah menghalangi akses nelayan menuju wilayah penangkapan ikan, sehingga berdampak signifikan pada pendapatan mereka. Adanya pagar laut ilegal ini juga melanggar aturan karena membatasi kebebasan aktivitas di perairan publik.

Kolaborasi TNI AL, Instansi Maritim, dan Nelayan

Operasi pembongkaran yang berlangsung di tiga titik utama, yaitu Tanjung Pasir, Kronjo, dan Mauk, melibatkan 475 personel gabungan yang terdiri dari:

1) Prajurit TNI AL

2) Personel Bakamla RI

3) Personel Polair

4) Masyarakat nelayan setempat

Dalam pelaksanaan tugasnya, tim menggunakan berbagai sarana, termasuk:

1) 4 Kapal Angkatan Laut (KAL/Patkamla)

2) 6 Sea Rider

3) 13 Perahu Karet

4) 2 RBB (Rigid Bottom Boat)

5) 2 RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat)

6) Perahu-perahu milik nelayan yang secara aktif membantu dalam operasi ini.

Meski dihadapkan dengan kondisi cuaca yang tidak bersahabat, seperti angin kencang dan gelombang tinggi, serta ukuran pagar bambu yang besar, semangat sinergi antara TNI AL, instansi maritim, dan masyarakat nelayan membuat operasi ini terus berjalan dengan lancar.

Sisa Pagar Laut Masih Dibongkar

Saat ini, 14,66 kilometer pagar laut masih tertancap di dasar laut. Proses pembongkaran terus dilanjutkan untuk memastikan akses laut kembali terbuka sepenuhnya.

Upaya ini tidak hanya memberikan dampak positif pada kesejahteraan nelayan lokal tetapi juga menjadi langkah besar untuk memulihkan ekosistem laut yang terganggu.

Komitmen TNI AL untuk Masyarakat Nelayan

Kegiatan ini merupakan implementasi langsung dari arahan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yang menekankan pentingnya sinergi TNI AL dengan instansi terkait dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah di sektor maritim.

"Kami berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi, terutama oleh nelayan yang kesejahteraannya sangat bergantung pada akses laut yang bebas. Kehadiran TNI AL bukan hanya untuk menjaga keamanan laut tetapi juga untuk mendukung masyarakat maritim," ujar Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.

Manfaat Pembongkaran Pagar Laut

Pembongkaran pagar laut ilegal ini memberikan dampak signifikan bagi nelayan:

1. Akses bebas ke area tangkapan ikan: Nelayan kini dapat kembali melaut tanpa terhalang.

2. Peningkatan penghasilan nelayan: Dengan terbukanya jalur laut, nelayan dapat menangkap ikan di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.

3. Pemulihan ekosistem laut: Pagar bambu yang sebelumnya merusak ekosistem laut secara perlahan akan dipulihkan.

TNI AL kembali membuktikan bahwa moto 'Jalesveva Jayamahe' bukan sekadar slogan, melainkan aksi nyata untuk mendukung masyarakat, khususnya di sektor maritim.

(Red)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Reirisky Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow