TNI dan Kemenkes Perkuat Sistem Kewaspadaan Dini untuk Tangani Penyakit Menular

JAKARTA,– Pusat Kesehatan (Puskes) TNI menggelar forum Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) secara hybrid pada Senin (24/2) di Ruang Rapat Puskes TNI. 

Forum yang ini bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan kesehatan TNI dalam menghadapi penyakit menular.

Kegiatan ini menghadirkan Tim Surveilans Kementerian Kesehatan yang dipimpin oleh dr. Triya Novita Dinihari, yang memaparkan mekanisme pelaporan SKDR, khususnya di fasilitas kesehatan milik TNI. 

Forum tersebut dipimpin oleh Kabidyankesin Puskes TNI, Kolonel Laut (K) dr. Tanto Budiharto, Sp.JP., MARS. yang mewakili Kapuskes TNI dan dihadiri oleh berbagai pejabat kesehatan TNI, termasuk Kasubditbinkesprev Puskesad,Kasubbidkesprev Diskesal, Staf Subbidkesprev Diskesau, serta mantan peserta Training of Trainers (ToT) SKDR TNI. Selain itu, perwakilan dari BP Kolinlamil dan rumah sakit jajaran TNI juga turut berpartisipasi secara daring.

Dalam sambutannya, Kabidyankesin Puskes TNI menekankan pentingnya pelaporan real-time kejadian penyakit menular guna mendukung deteksi dini dan pengambilan keputusan berbasis data. Ia juga menegaskan bahwa fasilitas kesehatan TNI sebagai bagian dari sistem kesehatan nasional harus terhubung dengan sistem surveilans nasional agar informasi dapat segera diidentifikasi dan ditindaklanjuti secara efektif.

Forum ini membahas berbagai langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan SKDR di lingkungan TNI, termasuk peningkatan kepatuhan pelaporan, koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, serta peningkatan kompetensi tenaga kesehatan TNI dalam menggunakan aplikasi SKDR. Sebagai bagian dari agenda, sesi demonstrasi penggunaan aplikasi SKDR yang dipandu oleh PIC SKDR Rumkital dr. Midiato Suratani juga digelar untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam penginputan dan analisis data.

Dengan adanya forum ini, diharapkan sinergi antara TNI dan Kementerian Kesehatan semakin kuat dalam rangka meningkatkan ketahanan kesehatan nasional serta kesiapan dalam menghadapi potensi ancaman wabah penyakit di masa depan.( HSD/ Yohanes/PuskesTNI) 

Red